Berangkat, Singgah, Bermuara

Puisi bisa meluluhkan hati setiap orang yang membaca atau mendengarnya. Puisi juga sering dijadikan sarana mengekspresikan gagasan dan ide untuk mencari persetujuan para pembaca. Tak jarang puisi juga disenandungkan menjadi sebuah lagu. Kata-kata yang indah menjadi magnet yang menarik pembaca untuk menikmati estetika puisi.

Sebagai sebuah karya sastra, sering kali kita menganggap bahwa membuat puisi adalah hal yang sulit. Namun kenyataannya, puisi bisa diciptakan oleh siapapun, termasuk kamu. Jika tidak percaya bacalah antologi puisi “Berangkat, Singgah, Bermuara” ini. Inspirasi membuat puisi datang dari hal-hal yang sangat dekat dengan kehidupan kita, seperti akar, ranting, daun, air, tanah, udara.

Seperti dalam salah satu bait puisi berjudul “Guguran Daun”, hati ini hancur seperti selembar daun / kering terbakar panasnya matahari. Dalam bait tersebut penyair menggunakan majas metafor yang menyatakan hatinya hancur seperti selelmbar daun. Penyair mengibaratkan hati seperti selembar daun kering yang terbakar panasnya matahari. Selain itu, masih banyak puisi dalam antologi ini yang dapat membuatmu merasa bahagia atau bahkan tanpa sadar meneteskan air mata. Membaca buku ini bisa membuatmu sadar bahwa membuat puisi itu mudah.