Firasat dan Kisah Terputus

Seringkali ketika berpapasan dengan orang lain di jalan, kita melihat orang yang tiba-tiba tertawa sendiri, tertunduk lesu atau bahkan menangis tersedu. Hal ini membuat kita bertanya-tanya apa sih yang sedang dialaminya? Bisa saja kita bertemu dengan orang yang saat itu hidupnya tengah dilanda kesusahan, bisa juga kita bertemu dengan mereka yang sedang berbahagia, dan terkadang, kita juga bisa terlibat dengan mereka yang sedang kebingungan. Beragam kisah bisa kita temukan dalam kehidupan ini.

Buku Firasat dan Kisah Terputus memberikan kita pengalaman berbagi kisah dengan orang-orang banyak dari sudut pandang dan latar sosial budaya yang berbeda-beda. Buku ini berisi 10 cerpen dari 10 penulis berbeda yang memuat beragam tema mulai dari politik, pendidikan, pertemanan, keluarga, hingga percintaan. Setiap tokoh dalam buku ini memilki kisah menariknya masing-masing. Mulai dari cerpen pertama, kita bisa ikut merasakan euforia pesta demokrasi melalui kisah Juned dalam “Nostalgia CInta pada Sebuah Kampanye”. Di cerpen selanjutnya, kita bisa ikut merasakan indahnya jatuh cinta melalui kisah “Lelaki Pisang Ijo”. Selain itu, masih banyak kisah lain yang tak kalah menarik untuk dibaca.

Membaca buku Firasat dan Kisah Terputus membuat kita merasa seolah sedang bertemu dan berbagi kisah dengan banyak orang di persimpangan jalan. Selain menambah pengetahuan, kita juga bisa banyak belajar dari pesan yang disampaikan oleh tiap-tiap tokoh dalam kisahnya. Yuk baca buku ini agar bisa saling mengerti sesama manusia dengan kehidupannya yang berbeda-beda

Memberikan pembaca pengalaman dari sudut pandang latar sosial dan budaya yang berbeda-beda.

Menginspirasi pembaca untuk saling memahami sesama manusia dengan kehidupan yang berbeda-beda

Memuat banyak cerpen yang kisahnya bervariasi dengan tokoh menarik dan pesan moralnya masing-masing

Tim Penulis

Anak pertama dari dua bersaudara. Lahir di Pemalang, Jawa Tengah dan dibesarkan di Pekalongan, Jawa Tengah. Perempuan kelahiran tahun 1999 ini baru saja menyelesaikan pendidikan sarjananya di Universitas Negeri Jakarta pada September 2021 lalu dan kini sedang aktif kembali mengembangkan kemampuannya di bidang tulis menulis.

Seorang ibu tunggal dari anak perempuan bernama Alisha Khayra Wijaya yang bekerja sebagai guru honorer di sebuah sekolah swasta. Kegagalan demi kegagalan tidak membuatnya berputus asa. Ia yakin kesuksesan itu bukan berada di akhir tapi ada dalam saat kita berproses. 

Ibu dari 5 anak, istri dari Agus Ismail Qurbany, lahir di Bandung 1980 silam, baginya menulis tidak hanya hobi tapi juga senjata menikam rasa lelah. Sehari-hari mengajar di Pesantren Persis Banjaran. Aktif di beberapa komunitas menulis dan dakwah. Puisi-puisi dan cerpennya telah diterbitkan dalam beberapa antologi dan satu buku solo. Coretan-coretannya bisa dilihat di ig @eko.riyanti

Lahir di Cianjur, 3 Mei 1987, seorang penulis cerpen, puisi, novel, drama, dan skenario. Ia banyak terlibat di pementasan dan bekerja sebagai penulis lepas. Beberapa karyanya anta lain Hikayat Pemanen Kentang (2011), Partitur Hujan (2014), dan Memeluk Kehilangan (2016).

Lahir di Bandung, 28 Maret 1993. Alumni Universitas Pendidikan Indonesia. Tulisannya beberapa kali dimuat di media massa. Menulis opini, karya ilmiah, cerpen dan naskah drama. Bergiat di Teater Lakon dan Sabda Imaji. Menjadi tim kreatif di frasamedia.

Seorang wanita yang sehari-harinya aktif sebagai petugas Kesejahteraan Sosial di bawah naungan Dinas Sosial Kabupaten/Provinsi dan juga Kementrian Sosial RI. Selain itu, ia juga seorang mahasiswa  Program Studi Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) di Universitas Bale Bandung.

Ia memulai kehidupannya di Madiun, Jawa Timur, yang terkenal akan pencak silatnya. Namun, ia tumbuh dewasa di kota Malang, tempat pertama kali ia terjun ke dunia tulis menulis. Salah satu karyanya yang pernah terpublikasi adalah puisi berjudul “Multatuli” yang ada dalam buku antologi “Kepada Toean Dekker” (2018).

Nama lengkap Leni Pujiastuti, biasa disapa Leni. Lahir di Garut, Maret 1991. Saat ini penulis berdomisili di Bandung. Penulis memiliki moto hidup “Selalu optimis, hidup bahagia, dan berkah meraih kesuksesan dunia-akhirat.”

Nada Diani Khairunnisa, biasa dipanggil Nada atau Ica, lahir tanggal 28 Maret 2002 di Jakarta. Ia adalah seorang anak bungsu dari dua bersaudara, yang merupakan alumnus SMK-SMAK Bogor dan sekarang sedang menempuh pendidikan bidang Kimia Analisis di Politeknik AKA Bogor.

Ia biasa dipanggil Sani, tinggal di Cianjur, Jawa Barat. Sebuah kota kecil namun penuh dengan kenangan. Ia seorang mahasiswa tingkat 2 jurusan Sastra Inggris di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Ia mempunyai hobi memasak dan sekarang sedang menyukai dunia kepenulisan.

frasa_firasat

Tebal: 144 hlm
Ukuran: 14 x 20 cm
Kertas: Bookpaper
Sampul: Softcover
ISBN: 978-623-99743-2-9

Harga: Rp 76.000

Formulir Pemesanan

WeCreativez WhatsApp Support
untuk pemesanan buku
👋 chat via WhatsApp