Malik dan Sebuah Mesin Waktu

“Kamu percaya kalau pintar, ganteng, dll bisa dilihat dari lahir dan tak bisa diubah?”

Dimas selalu kesulitan dalam pelajaran sekolah dan mendapat nilai dibawah KKM sehingga uang jajannya selalu dipotong. Ia mengaluhkan nasibnya yang terlahir sebagai orang bodoh. Namun, suatu hari hidupnya berubah semenjak bertemu dengan Pakde Mobius. Pertemuan ini mengantarkannya ke Planet Aldebaran di tahun 4545 dan bertemu dengaan dirinya yang lain. Diri Dimas yang lain mengingatkannya bahwa semua hal di dunia ini bisa diubah. Tak ubahnya Dimas, Dimas di masa depan juga pernah tertinggal di sekolah. Nilainya jelek dan ia bahkan tidak naik kelas. Namun, Dimas di masa depan belajar dengan giat dan berhasil menjadi pintar. Perjalanan singkat ke Planet Aldebaran ini membuka wawasan Dimas. Ia pun mulai belajar dengan giat dan menjadi pintar dan sukses.

Kisah Dimas termuat dalam cerpen Timeline Berbeda, ditulis oleh Argya Alif Athillah. Cerita pendek ini merupakan salah satu dari 108 cerita pendek dalan buku Kumpulan Cerita Pendek Malik dan Sebuah Mesin Waktu. Cerpen-cerpen dalam buku in ditulis oleh siswa-siswi kelas 9 SMP Islam Terpadu Nurul Fikri Bogor tahun 2021-2022 sehingga bahasa yang digunakan pun lugas khas remaja. Temanya pun beragam mulai dari persahabatan, kekeluargaan, kerja keras, fabel, hingga fantasi. Setiap cerpen dalam buku ini memiliki keunikannya masing-masing dan menunjukkan sisi dunia yang dilihat berdasarkan sudut pandang remaja. Dalam buku ini kita bisa menemukan kembali kehidupan sekolah dan bagaimana membangun pertemanan dengan teman sebaya. Selain itu, kita juga bisa mengeksplorasi sisi imajinatif para penulis yang penuh dengan kreatifitas. Yuk tunggu apa lagi. Baca buku kumpulan cerpen Malik dan Sebuah Mesin Waktu!