Resep Menjadi Netizen Beradab

Di tengah suasana serbadigital ini, ada tuntutan yang menjadi dua mata pisau yang berlawanan. Di satu sisi, masyarakat dituntut untuk mampu beradaptasi menggunakan perangkat digital, tetapi di sisi lain beragam kekhawatiran juga menghantui mereka yang telah menggunakan perangkat digital sebagai gaya hidupnya. Kerentanan penyalahgunaan digital seperti penipuan, kekerasan, ataupun tindakan kriminal secara digital lainnya menjadi ancaman di dunia digital.
Ketika ada suatu fenomena atau peristiwa tertentu, saat ini orang-orang gemar menanggapinya melalui media-media sosial, seperti Facebook, Twitter, dan Instagram. Apalagi kini yang makin marak dan banyak penggunanya yang aktif. Hal yang terjadi selanjutnya ialah netizen dengan berbagai unggahan yang ia produksi tersebut berharap akan mendapatkan banyak atensi. Dalam menanggapi hal-hal itu di media sosial, kita memang dapat dengan bebas berkata dan berkomentar untuk mengekspresikan opini kita. Akan tetapi, ujaran yang tersampaikan itu mestinya kita sadari dan pikirkan berkali-kali, baik ketika hendak berkomentar yang mendukung, menentang, maupun sekadar ingin tahu.
Terlepas dari informasi itu hoaks atau fakta, tentu hal tersebut menimbulkan berbagai reaksi dari netizen. Yang perlu kehati-hatian ialah ketika hendak berkomentar nyinyir, menentang, atau tidak setuju dengan informasi yang disampaikan. Bahasa dalam ujaran yang bermaksud nyinyir atau menyindir ada yang dilakukan secara halus, kasar, terang-terangan, ataupun menggunakan majas. Ujaran-ujaran yang disampaikan melalui media sosial ini bisa berbahaya manakala terdapat kata-kata kasar atau penghinaan, kata-kata mesum atau pornografi, ancaman, ujaran kebencian, dan fitnah atau berita bohong, apalagi yang berhubungan dengan diskriminasi terkait isu suku, agama, ras, dan antar-golongan (SARA).
Oleh karena itu, kita warga internet perlu untuk selalu berusaha menjadi Netizen Beradab. Lantas, ap aitu Netizen Beradab dan bagaimana menjadi netizen Indonesia yang beradab? Baca buku ini, dan dapatkan resep menjadi Netizen Beradab yang sudah teracik dengan lengkap.
Buku ini adalah acuan bagi implementasi gerakan Literasi Digital Relawan TIK se-Indonesia bagi masyarakat Luas.
Gaya bahasa yang lebih dekat dengan milenial dan praktis untuk keperluan sehari-hari dalam mengunggah ataupun mengomentari sesuatu di media sosial.
Disertai bukti konkret komentar netizen Indonesia sebagai bahan pembelajaran.
Menginspirasi & memotivasi pembaca
pentingnya menjadi netizen yang beradab.
Menyajikan keramah-tamahan bangsa Indonesia
untuk mengubah kebiasaan buruk dalam membuat unggahan
dan komentar di dunia digital.
Tim Penulis
Co-Founders Netizen Beradab & pegiat Pintu Bahasa. Bekerja sebagai Humas. Trainer literasi digital & kepenulisan serta motivator milenial.
Penyuluh Balai Bahasa Jawa Barat. Tergabung dalam Kelompok Kepakaran dan Layanan Profesional (KKLP) Bahasa dan Hukum, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemendik-budristek RI.
Co-Founders Netizen Beradab. Tutor Bahasa Inggris yang sedang menempuh studi master program studi Linguistik UPI. Aktif bergiat di Pintu Bahasa dan Himpunan Penerjemah Indonesia.
Aktif sebagai pengajar juga merupakan seorang pegiat Literasi Digital. Ketua Relawan TIK Jabar yang saat ini sedang menginisiasi Gerakan Literasi Digital (GLD) Provinsi Jawa Barat.

Tebal: 63 hlm
Ukuran: 14 x 20 cm
Kertas: Bookpaper
Sampul: Softcover
ISBN: 978-623-97472-6-8
Harga Pra-pesan (15-31 Desember):
Soft Cover: Rp 50.000,-
Hard Cover: Rp 78.000,-